Sep 29, 2010

our memories and me

Seorang gadis sedang duduk di meja sebuah kafe. Ia melihat buku yang ada ditangannya, mencoba memahami semua hal yang bisa ia baca pada saat itu juga sementara tangannya sibuk memainkan sebuah pensil dengan pola yang tak beraturan.

Merasa bingung dengan buku yang ia pegang, gadis itu mengambil sebuah binder yang dari tadi tergeletak di atas meja. Dengan cepat ia membolak-balik halaman binder tersebut mencoba mencari materi yang ia butuhkan.Selembar kertas jatuh di dekat kaki gadis itu. Sambil menghela napas panjang, gadis itu membungkuk untuk mengambil kertas yang tak lain adalah tiket bioskop.Gerakan gadis itu melambat,ia menatap miris tiket tersebut.Pikirannya menerawang jauh ke hari 5 bulan yang lalu.

~('o')~~('3')~~('o')~

Cuaca lumayan panas pada hari minggu. Chaerin menunggu di bawah sebuah pohon, matanya tak lepas dari hape yang dibawanya. Sudah 15 menit lewat dari jam yang dijanjikan, tapi sosok itu tak juga muncul.


"aiiish, bukannya kemarin dia yang mengajakku pergi? kenapa malah dia yang telat dasar jam karet!" keluh Chaerin kesal, tetapi tanpa bisa dicegah ia tersenyum juga saat mengingat siapa orang yang sedang ia tunggu.


"Chaerin-ah!" seorang pria datang secara tiba-tiba membuat Charin terkejut.


"yaaak! Sungmin sonbae, bukannya kita janjian jam 12? sudah hampir jam setengah 1! kemana saja kau?" tanya Chaerin dengan nada setengah mengancam.


Sungmin tak menjawab, dia malah tersenyum sangat manis membuat Chaerin merasa kalah. Curang memang. Tapi senyuman itulah yang sangat Chaerin sukai dari seniornya yang satu ini. "Ayo pergi," ajak Sungmin.


~('o')~~('3')~~('o')~ 

"ini semua salahmu sonbae!" tuduh Chaerin dengan muka kesal.

"tidak, bukan salahku, ini salah filmnya karena baru keluar kemarin." Sungmin mengelak, tak mau disalahkan.

"iiih, lalu apa yang akan kita lakukan selama 2 jam ini?! kalau saja tadi sonbae dtng lebih cepat, pasti tiket film yang jam 1 masih bisa kita beli!"Chaerin tak mau kalah.

"sudah2 Chaerin-ah~ dari pada kamu marah2, lebih baik kita ke toko buku? bagaimana?" bujuk Sungmin, sambil menatap wajah juniornya yang tertekuk masam. Tanpa mengubah raut wajahnya, Chaerin mengangguk setuju. Sungmin tersenyum jahil penuh kemenangan.

Sungmin dan Chaerin, senior dan junior ini bukanlah sepasang kekasih. Entah bagaimana hubungan mereka sebenarnya.Sungmin sangat menyayangi Chaerin dan menganggapnya seperti adiknya sendiri. Begitu pula Chaerin, dia sangat menyanyangi Sungmin, tapi perasaan mereka berbeda. Hari ini mereka akan menonton bioskop bersama. Kegiatan ini sama sekali tidak mereka rencanakan sebelummnya. Ide bodoh yang tiba-tiba muncul dari pembicaraan mereka  malam sebelumnya.

~('o')~~('3')~~('o')~


Chaerin tersenyum sedih menatap tiket yang masih ada di tangannya. Dia masih mengingat dengan jelas bagaimana tingkah laku Sungmin toko buku. Sekali saja Chaerin mengalihkan pandangannya dari Sungmin, jangan harap bisa menemukan dia lagi ditempat yang sama.Hari itu, ia merasa sedang membawa adiknya pergi ke pusat perbelanjaan daripada pergi bersama seorang senior.

Sungmin, tarkadang Chaerin juga bingung berapa sebenarnya umur seniornya yang satu ini. Tingkahnya benar-benar sama sekali tidak sedewasa umurnya. Tapi semua itu tak berpengaruh pada rasa kagum Chaerin.

"heh? kamu suka film itu yah?" tanya suara itu mengagetkan Chaerin. Chaerin spontan menoleh ke ke arah suara tersebut. Terlihat seorang pria sudah ada di belakangnya menunjuk tiket bioskop yang dipegang Chaerin.

"kyuhyun? kapan datang?"

"baru saja, kamu beneran suka film itu? nanti pas november baru ada sekuelnya kan? mau nonton itu?" tanya Khuhyun bertubi-tubi setelah duduk di kursi yang ada disamping Chaerin.

"beneran yah?" Chaerin meyakinkan.

Kyuhyun tersenyum, "ayo cepat pergi, nanti kita kehabisan tiket loh,"

Chaerin membalas senyuman Kyuhyun, dengan cepat dia memasukan semua barangnya ke tas. Tanpa ragu,Kyuhyun mengandeng tangan Chaerin mesra, "ayo brangkat.."

Sungmin sonbae,
kini kau sudah berbahagia dengan pilihanmu
begitu pula aku,

Kyuhyun ku lebih dewasa darimu...
dan satu hal yang lebih penting...
dia selalu melihatku, terus dan terus melihatku

meskipun begitu,
engkau sudah terlalu lama mengisi hatiku
masih bolehkan aku mengingat momen saat kita bersama?

biarkan ini semua menjadi rahasia
tak seorangpun tahu
ini hanya antara memori tentang kita dan aku


 dibuat untuk memori kita :)
amey.100929

Sep 28, 2010

Akhir Dinasti Goryeo

Di awal abad ke-30, seorang kepala suku bernama Temujin terpilih sebagai pemimpin Mongol. Dia sekarang terkenal dengan nama Genghis Khan. Setelah membuat Mongol menjadi kekuatan tempur yang efektif, Genghis Khan hijrah ke Manchuria dan bagian Utara China. Pada tahin 1231, tentara Mongolia mengalihkan serangan mereka kepada Goryeo. Alasan invasi tersebut adalah terbunuhnya utusan Mongolia yang kembali dari Korea. Terlepas dari semua upaya pertahanan, pasukan Mongol melewati ibukota dan pergi ke Chungju. Untuk Goryeo tidak ada pilihan selain untuk mencapai perdamaian sebelum seluruh kerajaan hancur. Selama rundingan perdamaian, kerajaan dan seluruh pemerintahan dipindahkan ke Pulau Ganghwa dengan harapan melawan invasi pada tahun 1232.

30 tahun selanjutnya setelah pemindahan pemerintahan ke Ganghwa, masih terdapat berlanjut serangan Mongolia dan perlawan dari Korea. Serangan pasukan yang berulang-ulang membuat kerusakan di negara semakin meluas. Pada masa inilah harta nasional hancur, kuil dan tempat-tempat bersejarah terbakar, karya seni dan dokumen bersejarah hilang selama penjarahan kota besar.

Di Ganghwa isu politik yang utama adalah kebijakan terhadap Mongol. Diktator, Choe, ingin melanjutkan perlawanan, sementara raja punya pendapat berlawanan. Choe, dibunuh dan ini membawa akhir pada 60 tahun kekuasaannya. Putra mahkota dikirim ke kerajaaan Mongol. Pemerintahan kembali ke Gaeseong pada tahun 1270, setalah 39 tahun pengasingan. Di utara, tentara mongol menjaga titik-titik strategis, tetapi di selatan perlawanan kaum prajurit terhadap peraturan asing terus belangsung selama 4 tahun.

Kebijakan Mongol terhadap Goryeo adalah untuk membuat kerajaan dan pemerintahan Goryeo berada dibawah Yuan, Dinasti Mongol. Sebuah badan pengawasan spesial untuk pemerintahan telah dibentuk. Cara yang paling efektif untuk mengontrol kebijakan adalah melakukan pernikahan antara keluarga kerajaan Yuan dan Goryeo. Putra mahkota Goryeo dikirim ke kerajaan Yuan, di mana dia hidup sampai ia menjadi raja Goryeo, dan dia wajib menikahi seorang Putri Mongolia. Dengan pernikahan ini, anggota kerajaan Goryeo menjadi orang Mongol.

Selama masa dominasi Mongol, pemerintahan Goryeo wajib memberikan persembahan kepada Kerajaan Yuan. Barang utama untuk upeti ini adalah emas, perak, gingseng dan burung elang. Setiap tahunnya, pengerajin, kasim, dan wanita dikirim ke Peking dalam jumlah tertentu.

Salah satu beban terberat pada Goryeo adalah persiapan untuk invasi ke jepang. Mongol telah memutuskan untuk menyerang Jepang ketika Jepang menolak untuk menyerahkan upeti kepada Yuan. Dalam persiapan untuk invasi. sekitar 35.000 rakyat korea dipaksa membangun armada yang terdiri atas 900 kapal. Armada tersebut meninggalkan pelabuhan Masan dengan 20.000 tentara Mongol dan Cina dan 5000 orang korea. Tetapi armada tersebut dihancurkan oleh badai. Badai besar lain menyebabkan ekspedisi kedua menjadi suatu malapetaka. Rencana untuk invansi Jepang menjadi terbengkalai dan hasil yang didapat hanyalah kekacauan di perekonomian Korea.

Invasi Mongol membawa beberapa pencapaian pada kebudayaan Goryeo. Pencapaian yang paling penting adalah pahatan balok kayu yang merupakan cetakan dari teks Budha. Saat kerajaan berada di Pulau Ganghwa,pahatan balok kayu yang besar dipahat untuk mendapatkan perlindungan Budha dalam melawan Mongol. 86000 dari balok ini masih dijaga di kuil Haein.

Dari Mongol, Goryeo belajar hal-hal dari kebudayaan Muslim seperti astrologi, matematika, pengobatan, kerajinan, tehnik dan lain-lain. Hal ini dikarenakan Mongol menduduki Persia dan beberapa daerah muslim lainnya. Karena Mongol jugalah Goryeo mulai membudidayakan kapas dan memproduksi pakaian katun.
Melalui rangkaian perebutan takhta internal. Kekuatan Mongol menurun di pertengahan abad ke-14. Pemberontakan muncul di seluruh Cina. Pada 1382 Dinasti Ming mulai memerintah Cina dengan layak.

Terlepas dari dominasi Mongol, Raja Gongmin dari Goryeo memulai upaya perubahan. Dia menghapuskan para bangsawan yang mendukung Mongol dan melarang Badan pengawasan Mongol di Goryeo. Nama kerajaan dan gelar lama yang telah dihapus oleh Mongol yang dikembalikan lagi. Bagaimanapun, keadaan Goryeo pada saat itu tidak sesuai untuk pemulihan Kerajaan Goryeo. Di utara, pasukan Sorban Merah (The Red Turbans) yang merupakan pasukan pemberontakan dari Cina mendorong masuk dan mendudukin bagian barat laut Goryeo. Di selatan, perompak jepang menjarah daerah pesisir. Mongol pun masih mempunyai kekuatan di Manchuria dan turun tangan pada perkara Goryeo. Diatas itu semua masih ada pemilik tanah pro-mongol karena mereka mendapatkan keuntungan dari kehadiran Mongolia dan menentang perubahan. Raja Gongmin memilih Biksu Sindon untuk memimpin perubahan, tetapi ia gagal karena dia meyalahgunakan posisinya sebagai orang utama dan karena reaksi tentangan terhadap perubahan. Raja terbunuh dan seorang anak berusia 10 tahun menjadi pewaris takhta.

Reformasi nyata dari masyarakat dilakukan oleh gerakan baru yang berasal dari kantor level bawah pemerintah. Tapi itu dipengaruhi oleh filsafat sistematis Chu Hsi tentang neo-Konfusianisme. Kekuatan baru yang muncul akhirnya mengubah kerajaan. Pemimpin pada gerkan ini adalah jenderal Yi Seonggye Provinsi di bagian Timur laut. Dia memiliki karir militer yang berbeda. Dia meredam pemberontakan lokal dan pasukan Sorban Merah. Dan dia mengusir perompak Jepang.Titik balik paling penting tentang pencarian kekuatan Jenderal Yi Seonggye adalah perjalanan kembalinya dari Pulau Wihwa. Karena ketidaksepakatan dengan Dinasti Ming, Goryeo memutuskan untuk mengirim ekspedisi militer di bawah pimpinan Jenderal Yi Seonggye. Saat mereka mencapai Pulau Wihwa di sungai Yalu, terjadi hujan deras. Dia mengira ekspedisi ini berakhir dengan kegagalan. Dan dia kembali berjalan pulang ke Gaeseong, dimana dia mengambil alih pemerintahan

Yi Seonggye memulai dari perubahan dalam negeri. Hal penting yang harus menyelesaikan adalah pembaharuan tanah. dengan dukungan dari sarjana muda, reformasi tanah dilakukan secara sistematis. Semua tanah dinasionalisasi dan dibagikan ulang untuk mendukung pegawai pemerintahan. Setelah itu, dia mengatur ulang pegawai umum dan militer. Yi Seonggye mengambil alih takhta dan mendirikan dinasti baru pada 1392.

Budha adalah kepercayaan dominan pada masa Dinasti Goryeo. Arsitektur dan pahatan Budha Goryeo lebih rendah mutunya dari pada Silla, tetapi Goryeo menghasilkan berbagai macam keramik yang diketahui sebagai Celadon, kejayaan dari seni Goryeo. Memasuki akhir dari dinasti Goryeo, Konfusianisme mulai menyebar. Hal itu menghasilkan pegawai-pegawai terkemuka dan memajukan sastra. Pencapaina terbesar adalah tulisan bersejarah. Dari beberapa dokumen yang selamat, dokumen yang terpenting antara lain adalah “History of the Three Kingdom” oleh Kim Busik dan “Memorabilia of Three Kingdom” oleh Biksu Iryeon.

Diambil dari : Korean Traditional Culture, Bab 2, bagian C
written by: Lee Kwang-Kyu
Edited by : Joseph P. Linskey

Translator English-Indonesia by : amey


Ada beberapa bagian yang tidak saya tulis, mengingat ini hanya untuk tugas saya :)

Sep 25, 2010

Masa Awal Dinasti Goryeo

Pada 918 Wang Geon menggulingkan Gung-Ye dan mendirikan negara Goryeo di tanah kelahirannya, Gaeseong. Sementara itu Raja terakhir Silla dan para bangsawannya tunduk kepada Wang Geon setelah diserang oleh Bakjae Baru. Tahun berikutnya Wang Geon menyerang dan menduduki Bakjae Baru sehingga Korea bersatu di bawah satu pemerintahan.

Raja pertama, Wang Geon bersikap hati-hati pada bekas bangsawan Silla. Ia menjadikan raja terakhir Silla sebagai gubernur di Gyeongju (Provinsi Gyeong). Selain itu Wang Geon membuat para petani kebal pada pajak di tiga tahun pertama dan kemudian mengurangi pajak mereka.

Raja Wang Geon meninggalkan “Sepuluh Aturan” sebagai wasiat politik bagi para penerusnya. Dokumen ini dibuka dengan pernyataan bahwa Dinasti Goryeo berhutang pada kebaikan Budha dan letak ibukota mereka yang strategis.

Setelah Raja Taejo (gelar dari Raja Wang Geon) wafat, muncul konflik antar golongan dalam menentukan penerus tahta. Golongan ini berasal dari berbagai kerabat Raja. Untuk mengurangi pengaruh dari keluarga kerajaan dan para bangsawan, Raja keempat Gwangjong mengatur ulang pemerintahan.

Pemerintahan terdiri dari tiga majelis dan enam kementrian. Ketiga majelis itu antara lain, sekretariat kerajaan, kedutaan kerajaan, dan sekretariat urusan negara. Enam kementrian terdiri atas kepegawaian, perperang, pendapatan, ritual, peradilan, dan pekerjaan umum. Pengaturan ulang ini akhirnya bertahan selama pemerintahan beberapa Raja selanjutnya dalam beberapa dekade.

Suku Khitan di Utara Michuria merupakan salah satu ancaman bagi Dinasti Goryeo. Pada tahun 916 seorang kepala suku Khitan menyatakan dirinya sebagai Kaisar Khitan. Diakhir abad ke 10 Khitan bertarung dengan berperang melawan Goryeo setelah menyerang Suku Jurched di Selatan Manchuria. Sementara itu, dengan munculnya Dinasti Sung di China, membuat

China keluar dari kebingungan politik mereka. Khitan yang takut dengan aliansi Sung dan Goryeo menyerang dengan 800.000 prajurit in 933. Tetapi mereka terhambat sungai Cheongcheon, dengan kesepakatan kedua belah pihak, Khitan mundur ke Sungai Yalu.

Di tahun 1010, Khitan yang menamai diri mereka Dinasti Liao, menyerbu Goryeo dengan 400.000 prajurit untuk menunjukan ketidaksetujuan mereka terhadap konflik di dalam keluarga kerajaan. Mereka berhasil menguasai ibukota
Gaeseong, tetapi tenyata tentara Goryeo menyerang balik mereka dari belakang persembunyian mereka di Kuju. Goryeo menang dibawah pimpinan jenderal Gang GamChan. Setelah itu Khitan menyerah dengan ekspansi militer ke Goryeo, dan mereka mulai pertukaran utusan

Kesejahteraan rakyat Goryeo terutama bergantung pada perdagangan dalam dan luar negeri. Perdagangan Goryeo yang paling penting adalah dengan Cina, Jepang, dan Khitan. Barang impor utama dari Cina antara lain sutera, keramik, buku, obat,alat musik, dan sebagainya, sedangkan barang ekspor ke Cina antara lain emas, perak, tembaga,gingseng, biji pinus, kulit binatang, baju sutera, kertas, pisau dan lain-lain.

Di dinasti Goryeo, sistem "Bone Ranks" dari aristokrasi Silla telah menghilang, digantikan sebuah golongan baru yang terdiri dari klan kerajaan atau keluarga yang didedikasikan diri untuk berdirinya dinasti baru, dan penguasa lokal yang kuat. Golongan ini disebut sebagai Yangban yang berarti pejabat sipil dan militer.

Budha adalah agama dominan pada Dinasti Goryeo. Setiap keluarga didorong untuk memiliki beberapa anak yang menjadi biksu, bahkan. Buddha menekankan perlindungan negara serta keselamatan individu.
Ada banyak biksu yang terkenal pada Dinasti Goryeo, tetapi biksu yang paling berdedikasi bernama Uicheon. Ia memperkenalkan sekte baru dalam ajaran Budha setelah kembali dari Cina yang dikenal sebagai Cheonta.

Pada Dinasti Goryeo, Konfusianisme tetap memberikan pengaruh dominan dalam etnis sosial, pendidikan, dan pemerintah. Selama reformasi pemerintahan, sekolah yang didukung oleh pemerintah dibentuk untuk mendidik pejabat masa depan. Pada abad ke sebelas, sebuah sekolah swasta yang didirikan oleh seorang sarjana terkemuka,Cheo Chung.

Kelompok suku yang disebut Junched mendiami daerah di Manchuria selatan dan di perbatasan Korea. Mereka tunduk pada pemerintahan Khitan dan terkadang menyerbu teritori Goryeo. Pada abad kesebelas, Jurched menjadi cukup kuat memperpanjang kekuasaan ke selatan. Tentara Jurched sampai dan menyerang utara Goryeo pada tahun 1104. Tentara Jurched diarahkan ke Jongpyeong oleh tentara Goryeo dibawah komando Yun Gwan.

Junche kemudian berbalik menyerang pemerintahan Khitan dari Dinasti Liao. Banyak daerah Liao dikuasain oleh Junched. Seorang pemimpin Jurched, A-ku-ta menyatakan dirinya sebagai pendiri dan kaisar dari Dinasti Chin pada tahun 1115. Chin membuat aliansi dengan dinasti Sung di Cina untuk menyerang Dinasti Liao. Setelah Cing menaklukkan Liao, mereka segera kembali ke cina dan melarikan diri ke bagian selatan Sungai Yangtzs membentuk Dinasti Sung Selatan. Setengah dari bagian utara Cina berada di bawah kekuasaan Chin memberikan tekanan berat bagi Goryeo.

Perebutan kekuasaan kerajaan terjadi di pengadilan selama abad kedua belas. Keluarga Yi, yang memiliki hubungan besan dengan keluarga kerajaan,telah mendominasi pengadilan selama delapan puluh tahun. Kekuatan mereka mencapai puncaknya di bawah Yi Jagyeom, yang menduduki beberapa peranan penting dalam pemerintah setelah menjadi ayah mertua Raja. Raja membentuk komplotan rahasia dengan penasihatnya untuk penghapusan Yi Jagyeom. Tapi Jagyeom memimpin tentara ke istana, membakarnya, menangkap musuh, dan mempenjarakan raja. Ini adalah saat dimana Dinasti Chin menuntut kekuasaan atas Goryeo. Yi Jagyeom mengakui kedominanan Dinasti Chin namun ini melemahkan posisinya di pengadilan, dan ia akhirnya ia diasingkan.

Setelah jatuhnya Jagyeom, seorang biksu bernama Myocheong memberitahukan raja bahwa ibukota kerajaan harus pindah ke Pyeongyang, di mana kekuatan dinasti akan berkembang. Raja memerintahkan pembangunan istana di Pyeongyang. Saat pemindahan ibukota terbukti cukup sulit, Myongcheong menyarankan raja untuk menyatakan dirinya sebagai kaisar dan menyerang Chin. Sementara itu di pengadilan muncul golongan yang menentang Myocheong. Myocheong melancarkan pemberontakan langsung di Pyeongyang dan menyatakan kerajaan baru yang disebut Daewi pada tahun 1135, namun ia ditangkap oleh seorang jenderal yang dikirim oleh pemerintah.

Tahun 1170, Jenderal Jeong Jungbu mengambil tindakan militer untuk beberapa alasan tidak penting. Dengan protes dari raja, istana diserang dan banyak bawahan dibunuh. Raja dan putra mahkaota diasingkan, dan adik Raja dijadikan pewaris takhta. Selama 26 tahun selanjutnya terus berlangsung rangkaian kudeta berdarah

Jeong Jungbu dan para pengikutnya menyita semua properti dari pengadilan dan seluruh jabatan penting dalam pemerintahan diisi oleh oknum militer. Jeong Jungbu dibunuh jenderal yang menggantikan dirinya karena penyakit selama empat tahun. Selama berlangsung kekerasan di pusat pemerintahan, ada serangkaian pemberontakan petani di daerah pedesaan yang menyebar secara nasional. Tentara dikirim untuk meredam pemberontakan ini.

Perebutan kekuasaan antar Jenderal diakhir oleh Jenderal Cheo Chungheon, yang mengambil kontrol penuh pemerintahan pada 1197. Dia mengasingkan pejabat tinggi, jenderal, pendeta Budha dan menggantikan mereka dengan kaki tangan yang setia. Bahkan raja selalu diganti untuk memenuhi tujuannya. Ada total lima orang raja yang memerintah selama masa kekuasaannya. Dia juga memaksa untuk mengembalikan kestabilan sosial dengan membuat pemberontakan petani menyerah.

Choe Chungheon membentuk pasukan 3.000 prajurit yang bertindak sebagai pengawal pribadinya dan untuk memantau semua kantor pemerintah. Langkah berikutnya adalah untuk membentuk sebuah organ pemerintah baru, dan pemerintahan militer di samping pemerintah raja. Raja kemudian menjadi boneka belaka tanpa kekuasaan nyata

Rezim Choe berlangsung sekitar 60 tahun. Choe U, putra sekaligus penerus Choe Chungheon, membuat pembaharuan dalam pemerintahannya. Tanah dan Budak yang disita oleh ayahnya dikembalikan pada pemiliknya. Orang terpelajar dan pejabat sipil kembali dilibatkan di pemerintahan. Militer diorganisasi dengan cara yang sama, tapi mereka ada dibawah kekuasaan dari pemerintahan militer Pribadi Choe. Selanjutnya rezim Choe berhadapan dengan ancaman Mongol dari Utara

Diambil dari : Korean Traditional Culture, Bab 2, bagian C
written by: Lee Kwang-Kyu
Edited by : Joseph P. Linskey

Translator English-Indonesia by : amey

Ada beberapa bagian yang tidak saya tulis, mengingat ini hanya untuk tugas saya :)

Sep 1, 2010

Happiness, Thank You, Sorry, Love You :D

i just read this one~
kkkk~what some nostalgic quotes
just enjoy them~ kkk~



Yano : what is happiness?
Nanami : eeeh?? aaah! something warm!
Yano : something warm?
Nanami : eun, like a hot steamed bun on a cold day,i think it is happiness


"Back then we gave it our all, we neither lied nor made mistakes, we didn't fail and didn't do anything wrong.
It's just that...TIME has passed and changed it all." - Takeuchi-




"And although at that time we did our best, time has changed it all. Promises to tears, Vows to wounds, A DEAR PERSON into A WONDERFUL MEMORY inside the ETERNITY" -Nanami-



Nanami : "If only...there is such a thing as eternity..."
Yano: "There is. It does exist. I'm sure of it."



"In my mind the memories of when I was 17 continue to play.
Why is it that I don't know the 18 year old Yano, the 19 year old Yano, not even the 23 year old Yano?
The Yano in my memory is still 17.
All I know is the Yano that I spent 2 and half years of my high school life with.
Yano is no longer the 17 year old Yano.
And I hate to admit that the Yano I knew no longer exists...."
-Nanami-


"With women,if you're not by their sides,you dont know where they'll go running off to." -Yano-


" It's not that you can fall inlove with someone new because you forgot the old...it's because you fall inlove with someone new that your able to forget about the old" -Takeuchi's oneechan-


"He likes you...and you like him...and it's perfect. I'm just an intrusion. I've given up on you many times. Because I thought that it would be best for you. But...your crying... your crying right now...mutual love? loving someone else's lover? friendship?...all of that... can go to hell" -Takeuchi-


"I was so stupid that i fell in love with the one i hated the most". -Nanami-


"I'll be an adult soon. I'll be an adult soon and I'll be the one doing the protecting, not the one being protected. I won't let anyone have anything to complain about. Nobody will be left with heart wrenching feelings. Not my mother, not my family, not my woman. This I swear. I'll definitely become someone who can protect them" -Yano-


"Only love can heal a heart that was hurt by love" -Takeuchi's oneechan-


"Love is all about timing" -Takeuchi-



"If I could change my past I will do it, if that will make you stop crying. I wish I could, but I can’t" -Yano-


"I think it’s a lot easier to place the blame on yourself than someone else , if you blame someone else, you’ll get stubborn and say you’ll never forgive them but when you blame yourself, you can shrug it off since there’s nothing you can do about it, and you wont get angry that way either" -Yano-


" You turn them into memories. The past holds as little reality as your dreams. Hurry and realize that already. and turn her into memories. Let go."-Yamamoto-san"


" Promise… not to love anyone besides me…" -Yano-


"I'll tell you a secret, He hates me; though he hates me; he say he can't leave me alone, so in the times he says: 'I HATE YOU, I HATE YOU, I HATE YOU' and when he just hate me to much... there are times when he actually LOVES me....." -Yamamoto-san-


"With his face shimmering brightly in the pitch black darkness...and his eyes like all the stars in the sky gathering as one...he told me that eternity does exist. Even now, I clearly remember how he was that night, when he was only seventeen years old. Even though we're now both adults, we know there is no such thing as eternity. Now that we're no longer kids... But back then... time truly stopped, and we were the only people in the world. That moment was so real... and yet so dreamlike... It felt like it only lasted a moment... yet also an eternity. Within our youthful hearts at the time, I'm sure eternity really existed. However... everyone... eventually becomes an adult" -Nanami-


"Hate isn't the opposite of love." -Yano-


"fate brought us together and if i'm wrong about that... i'll never believe in fate again." -Nanami-


Nanami : "do you know why a single person doesn't feel loneliness..?"
Yano : "hm.?"
Nanami : "before meeting you, i didn't know what it was like to be lonely, i never even considered myself to be 'alone'. that's because when you feel lonely, it means that there is someone for you to miss."



"I never regret the things I've done. I never did. I only think that maybe I've made a mistake"-Yano-

kalo sekilas terlihat, cuman kayak kata2 gombalan gahahaha
tapi kalo kalian tahu ceritanya pasti sediiiih :( *narik chae buat nangis dipojokan bareng*
tak perlu dimengerti, hanya perlu untuk direnungi gyahahahha bahasa gue =____=