Sep 29, 2010

our memories and me

Seorang gadis sedang duduk di meja sebuah kafe. Ia melihat buku yang ada ditangannya, mencoba memahami semua hal yang bisa ia baca pada saat itu juga sementara tangannya sibuk memainkan sebuah pensil dengan pola yang tak beraturan.

Merasa bingung dengan buku yang ia pegang, gadis itu mengambil sebuah binder yang dari tadi tergeletak di atas meja. Dengan cepat ia membolak-balik halaman binder tersebut mencoba mencari materi yang ia butuhkan.Selembar kertas jatuh di dekat kaki gadis itu. Sambil menghela napas panjang, gadis itu membungkuk untuk mengambil kertas yang tak lain adalah tiket bioskop.Gerakan gadis itu melambat,ia menatap miris tiket tersebut.Pikirannya menerawang jauh ke hari 5 bulan yang lalu.

~('o')~~('3')~~('o')~

Cuaca lumayan panas pada hari minggu. Chaerin menunggu di bawah sebuah pohon, matanya tak lepas dari hape yang dibawanya. Sudah 15 menit lewat dari jam yang dijanjikan, tapi sosok itu tak juga muncul.


"aiiish, bukannya kemarin dia yang mengajakku pergi? kenapa malah dia yang telat dasar jam karet!" keluh Chaerin kesal, tetapi tanpa bisa dicegah ia tersenyum juga saat mengingat siapa orang yang sedang ia tunggu.


"Chaerin-ah!" seorang pria datang secara tiba-tiba membuat Charin terkejut.


"yaaak! Sungmin sonbae, bukannya kita janjian jam 12? sudah hampir jam setengah 1! kemana saja kau?" tanya Chaerin dengan nada setengah mengancam.


Sungmin tak menjawab, dia malah tersenyum sangat manis membuat Chaerin merasa kalah. Curang memang. Tapi senyuman itulah yang sangat Chaerin sukai dari seniornya yang satu ini. "Ayo pergi," ajak Sungmin.


~('o')~~('3')~~('o')~ 

"ini semua salahmu sonbae!" tuduh Chaerin dengan muka kesal.

"tidak, bukan salahku, ini salah filmnya karena baru keluar kemarin." Sungmin mengelak, tak mau disalahkan.

"iiih, lalu apa yang akan kita lakukan selama 2 jam ini?! kalau saja tadi sonbae dtng lebih cepat, pasti tiket film yang jam 1 masih bisa kita beli!"Chaerin tak mau kalah.

"sudah2 Chaerin-ah~ dari pada kamu marah2, lebih baik kita ke toko buku? bagaimana?" bujuk Sungmin, sambil menatap wajah juniornya yang tertekuk masam. Tanpa mengubah raut wajahnya, Chaerin mengangguk setuju. Sungmin tersenyum jahil penuh kemenangan.

Sungmin dan Chaerin, senior dan junior ini bukanlah sepasang kekasih. Entah bagaimana hubungan mereka sebenarnya.Sungmin sangat menyayangi Chaerin dan menganggapnya seperti adiknya sendiri. Begitu pula Chaerin, dia sangat menyanyangi Sungmin, tapi perasaan mereka berbeda. Hari ini mereka akan menonton bioskop bersama. Kegiatan ini sama sekali tidak mereka rencanakan sebelummnya. Ide bodoh yang tiba-tiba muncul dari pembicaraan mereka  malam sebelumnya.

~('o')~~('3')~~('o')~


Chaerin tersenyum sedih menatap tiket yang masih ada di tangannya. Dia masih mengingat dengan jelas bagaimana tingkah laku Sungmin toko buku. Sekali saja Chaerin mengalihkan pandangannya dari Sungmin, jangan harap bisa menemukan dia lagi ditempat yang sama.Hari itu, ia merasa sedang membawa adiknya pergi ke pusat perbelanjaan daripada pergi bersama seorang senior.

Sungmin, tarkadang Chaerin juga bingung berapa sebenarnya umur seniornya yang satu ini. Tingkahnya benar-benar sama sekali tidak sedewasa umurnya. Tapi semua itu tak berpengaruh pada rasa kagum Chaerin.

"heh? kamu suka film itu yah?" tanya suara itu mengagetkan Chaerin. Chaerin spontan menoleh ke ke arah suara tersebut. Terlihat seorang pria sudah ada di belakangnya menunjuk tiket bioskop yang dipegang Chaerin.

"kyuhyun? kapan datang?"

"baru saja, kamu beneran suka film itu? nanti pas november baru ada sekuelnya kan? mau nonton itu?" tanya Khuhyun bertubi-tubi setelah duduk di kursi yang ada disamping Chaerin.

"beneran yah?" Chaerin meyakinkan.

Kyuhyun tersenyum, "ayo cepat pergi, nanti kita kehabisan tiket loh,"

Chaerin membalas senyuman Kyuhyun, dengan cepat dia memasukan semua barangnya ke tas. Tanpa ragu,Kyuhyun mengandeng tangan Chaerin mesra, "ayo brangkat.."

Sungmin sonbae,
kini kau sudah berbahagia dengan pilihanmu
begitu pula aku,

Kyuhyun ku lebih dewasa darimu...
dan satu hal yang lebih penting...
dia selalu melihatku, terus dan terus melihatku

meskipun begitu,
engkau sudah terlalu lama mengisi hatiku
masih bolehkan aku mengingat momen saat kita bersama?

biarkan ini semua menjadi rahasia
tak seorangpun tahu
ini hanya antara memori tentang kita dan aku


 dibuat untuk memori kita :)
amey.100929

1 comment: